Seks dengan Pembantu ABG

 Jack mengirim Cerita nya dengan seorang pembantu rumahnya yang masih ABG. jack termasuk salah satu orang yang beruntung, mengingat abg yang di cicipin nya adalah seorang pembantu yang masih perawan. bagaimana cerita detail nya. yuk baca selanjutnya.


Namaku jack, gue  mahasiswa di salah satu PTN top di Bandung. Sekarang umurku 20 tahun. Jujur saja, gue  kenal seks baru sejak SMP. gue  senang sekali ada situs khusus buat bagi-bagi pengalaman seperti ini, sehingga apa yang pernah kita lakukan bisa dibagi-bagi.

Awal gue  mengenal seks yaitu saat secara tidak sengaja gue  buka-buka lemari di rumah teman SMP-ku dan menemukan setumpukan Video VHS tanpa gambar di dalam sebuah kotak. Karena penasaran film apa itu, kuambil satu dan langsung kucoba di video temanku di kamar itu yang kebetulan sepi, karena temanku sedang les.

Kusetel film yang berjudul.. apa ya? gue  lupa, ternyata itu film dewasa (waktu itu gue  belum banyak tahu). gue  cuma pernah dengar teman-temanku pernah nonton film begituan, tapi gue  tidak begitu penasaran. Nah, saat itu gue  baru tahu itu loh yang namanya BF. Kebetulan itu film seks tentang anak kecil yang masih mungil bercinta dengan bapaknya, oomnya, temannya dan lain-lain.

Dan gue  ingin cerita nih pengalaman pertamaku. Kejadian ini terjadi ketika gue  masih SMA, di rumahku ternyata ada pembantu baru. Orangnya masih lumayan kecil sekitar 12 tahun lah, tapi itu dia yang membuatku suka. gue  itu suka sama wanitae imut-imut yang masih agak kecil mungkin gara-gara video waktu itu (aku suka begitu melihat situs-situs tentang Lolita, soalnya cewek-cewek di situs-situs itu masih imut-imut). Dan yang paling membuatku terangsang adalah payudaranya yang masih baru tumbuh, masih agak runcing (tapi tidak rata).

Setiap hari itu dia kerjaannya, biasalah kerjaan pembantu rumah tangga, ya ngepel, ya mencuci dan lain-lain. Kalau gue  sarapan, kadang suka melihat dia yang sedang ngepel and roknya agak terbuka sedikit, jadi tidak konsentrasi deh sarapannya karena berusaha melihat celana dalamnya, tapi sayang susah. Untuk awal-awal gue  hanya bisa minta dibuatkan teh atau susu.

Lambat laun karena gue  sudah ingin begitu melihat tubuhnya itu, kuintip saja dia kalau sedang mjack. Tapi sayang karena lubang yang tersedia kurang memadai, yang terlihat hanya pantatnya saja, soalnya terlihat dari belakang. Kadang-kadang terlihat depannya hanya tidak jelas, payah deh. Nah pada suatu hari gue  nekat. Kupanggil dia untuk pijati gue , oh iya nama dia Ine.
“Ine.. pijitin saya dong, saya pegel banget nih abis maen bola tadi”, kataku.

“Iya Mas, sebentar lagi ya. Lagi masak air nih, tanggung”, jawabnya.
“Iya, tapi cepet ya. Saya tunggu di kamar saya.”
Cihuy, dalam hati gue  bersorak. Nanti mau tidak dia ya gue  ajak begituan. Lalu kubuka bajuku sambil menuggu dia. Lalu pintuku diketok,
“Permisi Mas”, ketoknya.
“Masuk aja Ne, nggak dikunci kok”, lalu dia masuk sambil bawa minyak buat mijit.
Mulailah dia memijatku. Mula-mula dia memijat punggungku dan sambil kuajak ngobrol.
“Kamu sekolah sampai kelas berapa Ne?” tanyaku.
“Cuma sampai kelas tiga aja Mas, soalnya nggak ada biaya”, jawab dia.
“Sekarang lu  umur berapa?” tanyaku lagi.
Dia menjawab, “Umur saya baru mau masuk 12 Mas.”
“Udah gede dong ya”, kataku sambil tersenyum.

Lalu gue  membalikkan badan, “Pijitin bagian dadaku ya..” pintaku sambil menatap memohon. “Iya mas”, katanya. Dia memijati dadaku sambil agak menunduk, jadi baju yang dia pakai agak kelihatan longgar jadi gue  bisa melihat bra yang dia kenakan yang menutupi dua buah payudara yang masih baru tumbuh. Wah, kemaluanku jadi tidak karuan lagi rasanya. Dan gue  juga menikmati wajahnya yang masih polos itu. Begitu dia selesai memijati dadaku, gue  langsung bilang, “Pijitan lu  enak”, terus gue  nekat langsung meraba payudara dia yang imut itu, tapi ternyata dia kaget dan langsung menepis tanganku dan langsung lari dari kamarku. gue  kaget dan jadi takut kalau dia minta berhenti dan bicara dengsn ibuku. Gimana nich? gue  langsung dihantui rasa bersalah. Ya sudah ah, besok gue  minta maaf saja dengan dia dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

Benar saja, besok itu dia ternyata agak takut kalau lewat depanku. gue  langsung bicara saja dengan dia.
“Ne.. yang kemaren itu maaf ya.. Saya ternyata khilaf, jangan bilang sama Ibu ya.”
“Iya deh Mas, tapi janji nggak kayak gitu lagi khan, abis Ine kaget dan takut”, kata dia.
“Iya saya janji”, jawabku.

Sebulan setelah peristiwa itu memang gue  tidak ada kepikiran untuk menggituin dia lagi. Dan dia juga sudah mulai biasa lagi. Tapi pada suatu hari pas gue  sedang mencari celanaku di belakang, mungkin celanaku sedang dicuci. Soalnya itu celana ada duitku di dalamnya. Yah basah deh duitku. Eh, pas gue  lewat kamar si Ine, kelihatan lewat jendela ternyata dia lagi tidur. Rok yang dia pakai tersibak sampai ke paha. Yah, timbul lagi deh ide setan untuk ngerjain dia. Tapi gue  bingung bagaimana caranya. Akhirnya gue  menemukan ide, besok saja gue  masukkan obat tidur di minumannya. Dan gue  menyusun rencana, bagaimana caranya untuk memberi dia obat tidur.

Besok pas sedang makan dan kebetulan rumah sedang sepi, gue  minta dibuatkan teh. Setelah selesai dia buat dan diberikan ke gue . Kumasukkan saja obat tidur ke teh itu. Terus manggil dia,
“Ne.. kok tehnya rasanya aneh sih?”
“Masa sih Mas?” kata dia.
“Cobain saja sendiri”, dia langsung minum sedikit.
“Biasa saja kok Mas..” katanya.
“Coba lagi deh yang banyak”, kataku.
Dia minum setengah, terus gue  bilang,
“Ya udah yang itu lu  abisin saja, tapi buatin yang baru.”
“Iya deh Mas, maaf ya Mas kalo tadi tehnya nggak enak”, jawabnya.
“Nggak apa-apa kok”, jawabku lagi.

Aku tinggal tunggu obat tidur itu bekerja. Ternyata begitu dia mau buat teh baru, eh dia sudah ambruk di dapur. Langsung saja kuangkat ke kamarku. Begitu sampai di kamarku, kutiduri di kasurku. Berhasil juga gue  bisa membawa dia ke kamarku, pikirku dalam hati. Lalu gue  mulai membukan bajunya, gile.. gue  deg-degan, soalnya pertama kali nich! Kelihatan deh branya, dan di dalam bra itu ada benda imut berupa gundukan kecil yang bisa membuatku terangsang berat. Lalu kubuka roknya, kelitan CD-nya yang berwarna krem. Tubuhnya yang tinggal memakai bra dan CD membuat kemaluanku semakin tidak tahan. Tubuhnya lumayan putih. Dalam keadaan setengah telanjang itu, posisi dia kuubah menjadi posisi duduk, lalu kuciumi bibirnya, sambil meremas-remas payudaranya yang masih agak kecil itu. Dan tanganku yang satu lagi mengusap CD-nya di bagian bibir kemaluannya. Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan gue  juga berusaha menghisap dan menjilati lidahnya. Sekitar 10 menitan kulakukan hal itu. Setelah itu kubuka branya dan CD-nya. Wow, pertama kalinya gue  melihat seorang gadis dengan keadaan telanjang secara langsung. Payudaranya terlihat begitu indah dengan puting yang kecoklatan baru akan tumbuh. Bagian kemaluannya belum ditumbuhi rambut-rambut dan terlihat begitu rapat.

Langsung kujilati dan kuhisapi payudaranya. Dan payudara yang satu lagi kuremas dan kuusap-usap serta kupilin-pilin putingnya. Putingnya tampak agak mengeras dan agak memerah. Setelah gue  mainkan bagian payudaranya, kujilati dari dada turun ke arah perut dan terus ke arah bagian kemaluannya. Bagian itu kelihatan masih sangat polos, dan terlihat memang seperti punya anak kecil. Kubuka kedua pahanya dan belahan kemaluannya, begitu kudekati ingin menjilati. Tercium bau yang tidak kusuka, ah kupikir peduli amat, gue  sudah nafsu sekali. Kutahan nafas saja. Kubuka belahan kemaluannya dan gue  melihat apa yang di namakan klitoris, yang biasanya gue  melihat di situs-situs X, akhirnya kulihat secara langsung. Lalu kujilati bagian klitorisnya itu. Tiba-tiba dia mengerang dan mendesah, “Sshh..” begitu. gue  kaget hampir kabur. Ternyata dia hanya mendesah saja dan tetap terus tidur. Ketika gue  jilati itu, ternyata ada cairan yang meleleh keluar dari kemaluannya, kujilati saja. Rasanya asin plus kecut.

Nah sekarang gue  dalam keadaan yang amat terangsang, tapi begitu kuperhatikan wajahnya dan ke seluruh tubuhnya gue  jadi tidak tega untuk merebut keperawanannya. gue  kasihan tapi gue  sudah dalam keadaan yang amat terangsang. Akhirnya kuputuskan untuk masturbasi saja. Soalnya gue  tidak tega. gue  pakaikan dia baju lagi dan menidurkan di kamarnya. Yah, gue  melepaskan pengalaman pertamaku untuk bercinta dengan seorang gadis mungil berumur 12 tahun! Tidak tahu deh gue  menyesal atau tidak.

Setelah melepas kesempatan untuk bercinta dengan Ine. gue  jadi kepikiran terus. Setiap gue  apa-ngapain, selalu ingat sama payudara mungilnya Ine dan daerah kemaluannya yang masih polos itu. Untungnya si Ine tidak pernah merasa pernah di apa-apain sama gue . Dia selalu bersikap biasa di depanku tapi gue nya tidak biasa kala melihat dia. Soalnya pikiranku kotor melulu.

Pelampiasannya paling gue  masturbasi sambil melihat gambar-gambar XX yang gue  dapatkan dari situs-situs lolita. Tapi gue  bosan juga dan hasrat ingin nge-gituin si Ine semakin besar saja. Sepertinya gue  sudah tidak tahan.

Akhirnya pada suatu waktu, gue  mendapat kabar yang amat sangat bagus, ternyata orangtuaku mau pindah ke luar negeri, karena bapakku ditugasi ke luar negeri selama 2 tahun. Jadi, gue  tidak perlu takut dia mengadu sama ibuku, paling gue  ancam sedikit dan gue  kasih duit dia diam. Setelah kepergian orangtuaku ke luar negeri, gue  langsung punya banyak planning untuk ngerjain dia. Yang pasti gue  sudah malas membius-bius segala. Soalnya dia diam saja, tidak seru! Ya sudah gue  merencanakan untuk memaksa dia saja (eh, kalau ini termasuk pemerkosaan tidak sih?).

Pada suatu hari, ketika Ine sedang mjack. Kuintip dia. Biasalah, cuma kelihatan belakangnya saja, tapi gue  jadi bisa mengantisipasi kalau dia sudah selesai mjack langsung gue  sergap saja. Untungnya setelah dia selesai mjack, keluar kamar mjack menuju kamarnya hanya memakai handuk saja tidak pakai apa-apa lagi. Begitu keluar kamar mjack langsung kututup mulutnya dan kupeluk dari belakang, dia-nya meronta-ronta. Cuma tenagaku sama tenaga anak umur 12 tahun menang mana sih. Kubawa masuk ke kamar dia saja. Soalnya kalau ke kamar gue  jauh. Nanti kalau dia meronta-ronta malah lepas lagi. Pas masuk kamar dia kujatuhkan dia ke kasur sambil menarik handuknya. Dia kelihatan ketakutan sekali dengan tubuh tidak mengenakan apa-apa.
“Mas jack, jangan Mas” mohonnya.
“Tidak apa-apa lagi Ne.. Paling sakitnya sedikit entar lu  pasti akan ngerasain enaknya”, kataku.
Dia kelihatan seperti mau teriak, langsung saja kututup mulutnya.
“Jangan coba-coba teriak ya!” hardikku.
Dia mulai menangis. gue  jadi sedikit kasihan, tapi setan sudah menguasai tubuhku.
“Cobain enaknya deh..” kataku.
Sambil tetap menutup mulutnya kuraba dan kuelus payudaranya itu.
“Santai aja, jangan nangis. Nikmati enaknya kalo payudara lu  di elus-elus”, kataku.

Setelah kulepas tanganku dari mulut dia, langsung kucium bibirnya. Ternyata dia lumayan menikmati ciuman sambil payudaranya tetap kuremas-remas. “Enak kan?” kataku. Dia diam saja. Terus kubuka CD-ku. Kukeluarkan batang kemaluanku. Dia kaget dan takut.
“Tolong pegangin anuku donk.. dipijitin ya..” pintaku.
Pertama-tama dia takut-takut untuk memegang anuku, tapi setelah lama dipegang sama dia, dia mulai memijiti. Wah, rasanya enak sekali anuku dipijiti sama dia. Setelah itu dia kusuruh tiduran,
“Mas mau ngapain?” tanyanya.
“Aku mau ngasih sesuatu hal yang paling enak, lu  nikmatin aja” jawabku.
Kubuka belahan pahanya, pertama dia tidak mau buka, tapi setelah kubujuk dia akhirnya membuka pahanya dan kujilati kemaluannya sampai ke klitorisnya. Dia mendesah-desah keenakan. “Tuh kan enak”, kataku. Kujilati sampai keluar cairannya.

Aku merasa pemanasan sudah cukup, begitu kusiapkan batang kemaluanku ke depan liang kemaluannya dia menangis lagi dan berbicara,
“Jangan Mas, saya masih perawan.”
“Saya juga tau kok lu  masih perawan”, jawabku.
Aku tetap bersikeras untuk menyetubuhinya. Pas gue  mau mendorong kemaluanku masuk ke dalam liang kemaluannya, eh dia meronta dan mau lari. Dengan cepat kutangkap. Wah, susah nih pikirku. Kebetulan di kamar dia kulihat ada tali untuk jemuran, kuambil dan kuikat saja tangan dan kakinya ke tempat tidur.
“Aku tahu lu  masih perawan, abis gimana lagi gue  udah amat terangsang”, kataku.
Dia memandangku dengan tatapan memohon dan sambil dengan keluar air mata.
“Atau lu  lebih suka lewat pantat, biar perawan tetap terjaga?” tanyaku.
“Iya deh Mas, lewat pantat aja ya.. tapi tidak apa-apa kan Mas? Nanti bisa rusak tidak pantat saya?” jawabnya.
“Tidak apa-apa kok”, jawabku.
Ya, sudah kulepaskan talinya. gue  tanya sama dia, dia punya lotion atau tidak, soalnya kalau lewat pantat harus ada pelicinnya. Terus dia bilang punya. Kuambil dan kuolesi ke pantatnya dan kuolesin juga ke kemaluanku.

Langsung saja gue  ambil posisi dan si Ine posisinya menungging dan pantatnya terlihat jelas. gue  mulai masukkan ke pantatnya. Pertama agak susah, tapi karena sudah diolesi lotion jadi agak lancar.
“Sslleb.. ahh.. enak sekali”, jepitan pantatnya sangat kuat.
“Aduh.. Mas, sakit Mas..” rintihnya.
“Tahan sedikit ya Ne..” kataku.
Langsung saja kugenjot. “Gile banget, enaknya minta ampun..” Terus gue  berfikir kalau lewat kemaluannya lebih enak apa tidak ya? masih perawan lagi. Ah, lewat kemaluannya saja dech, peduli amat dia mau apa tidak. Kulepaskan batang kemaluanku dari pantatnya. gue  membalikkan badannya terus kuciumi lagi bibirnya sambil meremas payudaranya.
“Udahan ya Mas, saya sudah cape..” pintanya.
“Bentar lagi kok”, jawabku.
Setelah itu langsung kutindih saja badannya.
“Lho Mas mau ngapain lagi?” tanyanya sambil panik tapi tak bisa ngapa-ngapain karena sudah kutindih.
“Tahan dikit ya Ne..” kataku.
Langsung kututup mulutnya pakai tanganku dan batang kemaluanku kuarahkan ke liang kemaluannya. Dia terus meronta-ronta. Ine menangis lagi sambil berusaha teriak tapi apa daya mulutnya sudah kututup. Akhirnya batang kemaluanku sudah sampai tepat di depan lubang kemaluannya.

Aku mau masukkan ke lubangnya susahnya minta ampun, karena masih rapat barangkali ya? Tapi akhirnya kepala kemaluanku bisa masuk dan begitu kudorong semua untuk masuk, mata Ine terlihat mendelik dan agak teriak tapi mulutnya masih kututup dan terasa olehku seperti menabrak sesuatu oleh kemaluanku di dalam liang kemaluannya. Selaput dara mungkin, kuteruskan ngegituin dia walaupun dia sudah kelihatan sangat kesakitan dan berurai air mata. Kucoba lepas tanganku dari mulutnya. Dia menangis sambil mendesah, gue  makin terangsang mendengarnya. Kugenjot terus sambil kupilin-pilin putingnya. Pada akhirnya gue  keluar juga. Kukeluarkan di dalam luabang kemaluannya. Pas kucabut kemaluanku ternyata ada darah yang mengalir dari liang kemaluannya. Wah, gue  merenggut keperawanan seorang anak gadis.
“Ine.. sorry ya.. tapi enak kan. Besok-besok mau lagi kan..” tanyaku.
Dia masih sesenggukan, dia bilang kalo kemaluannya terasa sakit sekali. gue  bilang paling sakitnya cuma sehari setelah itu enak.

Besok-besok dia gue  kasih obat anti hamil dan gue  bisa berhubungan dengan dia dengan bebas. Ternyata setelah setahunan gue  bisa bebas berhubungan dengan dia, dia minta pulang ke kampung katanya dia dijodohi sama orangtuanya. Kuberikan uang yang lumayan banyak. Soalnya dia tidak balik lagi.
“Inget ya Ne.. kalo lu  lagi pingin begituan dateng aja ke sini lagi ya..”

Begitulah kisahku dan gue  tetap suka sama cewek yang imut-imut. Kenapa ya? apa gue  fedofil? Tapi sepertinya tidak deh, Soalnya yang kusuka itu harus punya payudara walaupun kecil. Jadi sepertinya gue  bukan pedofil, Ok.

Demikianlah cerita panas yang singkat kiriman dari jack, yuk kmu kirim juga dong cerita menarik yang bisa di bagi untuk pembaca setia blog ini. Salam sayang...

Seks Dengan Adik temanku



Cerita panas yang kali ini akan diberikan adalah kiriman dari saudara andi yang berpengalaman atau memiliki cerita seks dengan adik temannya. Dani menceritakan dengan singkat kisahnya, walau tidak berarturan dalam tata bahasa, tapi cukup menarik dan sangat memuaskan untuk dibaca. selamat menikmati.


Seks Dengan Adik temanku

Ini kisah nyata yang gue  alami waktu gue  masih SMA... Pada waktu itu gue  kelas 3 SMA.. Sebut saja namaku dani. Disekolah si gue  tergolong cowok yang ganteng dan digemari para cewek.. Mengapa tidak, gue  yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih,trus pandai bermain Basket. Pada waktu itu gue  sangat dekat dengan teman gue  sebut saja namanya angga. Kami berteman sangat dekat sekali. Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersama-sama. Suatu hari gue  bermain kerumahnya angga. Sesampai di rumah angga gue  di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku angga. Sebut saja namanya Dewi. pada saat itu Dewi terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Dewi pada saat itu Dewi sedang membersihkan halaman rumah. Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Dewi adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan.


aku sangat kaget melihat Dewi. karena setiap kali gue  bermain ke rumahnya angga jarang sekali gue  melihat Dewi. pada saat itu Dewi berumur 14 tahun. pada saat gue  masuk rumah angga, Dewi menegurku."eh kakak dani" sejenak gue  terdiam, dan berfikir dalam hati " tumben - tumbennya Dewi menegurku" gue  pun membalasnya "eh Dewi, angganya ada nga...?" "oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Dewi panggilin. Kakak dani duduk aja dulu di teras." gue  pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Dewi keluar "Kakak dani bentar ya,kakakku lagi mandi tuh. Katanya gue  temenin kakak dani dulu." gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue  bisa mengobrol dengan adik teman gue  yang cantik. gue  pun mulai memperhatikan Dewi dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue  pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan. Tiba-tiba Dewi tersenyum dan menegurku "kakak dani kok lihatin Dewi trus..?" gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil "oh itu soalnya Dewi cantik sih.... trus Dewi sekarang udah kelas berapa...?" Dewi pun menjawabnya " kelas 3 SMP ka." "oh kelas 3 SMP ya....!" kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya angga pun keluar. "Oi Vid maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni." dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab " nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue  ngobrol." Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue  sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue  bisa mengobrol sama adik temanku ini.

Pada suatu hari akhirnya gue  bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya..
Pada saat itu gue  berencana pergi ke rumah angga mau bikin tugas,karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue  berencana untuk membuat tugas dirumahnya angga. Sesampainya di rumah angga, gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya angga yaitu Dewi. Kulihat Dewi yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang angga dan tujuanku kerumahnya, angganya nga ada, kebetulan sekali,pada saat itu orang tua angga sering keluar kota untuk urusan bisnis,sedangkan angga sedang keluar sama pacarnya.
Akupun langsung menghubungi angga. Dan ternyata angga pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. angga menyuruh adiknya untuk menemani gue  sampai angga pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.
Akupun disuruh masuk sama Dewi,karena berhubung Dewi lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Dewi menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Dewi pun malu. Trus waktu gue  melihat mukanya yang merah, gue  pun langsung mengajak ngobrol. "Dewi pernah ciuman nga seperti di film itu....?" kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Dewipun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Dewi mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue  akan pasrah dengan keaadan ini. "Dewi mau ga coba ciuman kek di film...?" Wajah Dewi memerah, dan hanya berkata "Malu kak,soalnya Dewi nga pernah Ciuman." gue pun kebingungan, gue  pun mencoba mendekati Dewi perlahan-lahan. Kemudian gue  membisikkan ketelinganya " Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi,sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota."


Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Dewi. kupikir Dewi bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Dewi membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Dewi halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit. Tiba-tiba nga di sengaja Dewi menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Dewi kaget karena menyentuh kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap melihat Dewi yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. "maap ka Dewi nga sengaja beneran kok" gue pun menjawab dengan nada yang sopan"oh nga apa-apa kok"
Akupun berpikir bagaimana caranya agar Dewi bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue  pun memberanikan diri " Dewi mau coba pegang anuku ga....?" wah tidak disangka Dewi tidak menolaknya... gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Dewi sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 20Cm dan berdiameter 5cm. Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Dewi sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Dewi memainkan kontolku, gue  mencium bibirnya kembali.


Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue  pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Dewi tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Dewi pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue  langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue  memainkan putingnya yang masih mekar itu.
"Ah... Ah... Ah.. Ah.... enak ka... Ah... Ah..." Kulihat Dewi semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue  melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue  melumatnya.
Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
"Cin coba donk masukkan ke mulut Dewi “
“ takut kha"… " takut kenapa..?..”
“ Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
“ Rasanya gimana kha … ?” tanyanya
“ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”
Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata “ Kok asin ya kha “ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue  membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya. Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Cin … enak sekali Cin …” gue  merasa keenakan kontolku di emut Dewi … ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Cin disedot dong alonya “ …. gue  meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …


Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue  belom pernah melihat yang real.. biasanya gue  melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya. dan tak disangka ternyata waktu gue  menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Dewi menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue  membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue  langsung membuka Cdnya.. Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka,ternyata Dewi masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue  coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.
"Ah.... sakit ka.. ah.. ah... sakit.. ka.."
Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue  hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. "Ahhh. ahhh. mmmmmhgh." secara tiba-tiba Dewi mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas,yang tandanya Dewi mau Orgasme. gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku... Tiba-tiba Dewi Orgasme. Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. "Cin kamu orgasme ya...?" Dewipun menjawab dengan wajah yang malu " ia ka gue  orgasme,makasih ya ka....!!"kulihat Dewi mulai lemas. ketika gue  melihat Dewi orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue  ingin merasakan vaginanya.. "Cin kamu kan udah orgasme,ka belum ni. Dewi maukan bantu kakak orgasme...? " ia ka nnti Dewi bantu..trus Dewi musti ngapain..?" mendengar itu gue pun gembira... nafasku lebih tak beraturan... "Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Dewi...!!! bisa nga...?" "takut ka sakit" "tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok."


Akupun langsung menyuruh Dewi gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya,karena Dewi masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku. Pada saat kontolku masuk sepenuhnya,Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya... "ah.. ah.. ah.. sakit.. ah... sakit.. kha.. "sakit... cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya. Mendengar suaranya yang lembut gue  lebih cepat mengenjot vaginanya... kemudian gue  membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Dewi menyempitkan kakinya yang pertanda Dewi mau orgasme untuk yang kedua kali... "khaa,,, khaa.. Dewi mau pipisss... ahh... enak kha,,, tapi Dewi mau pipis nhi.... udah ga tahan kha..." Mendengar kata itu gue  semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku.. "Sabar Cin... kita keluarin sama-sama...kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah.." mendengar itu Dewi pun berusaha untuk menahan nya... gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. "Cin kha udah mau keluar ni.. Cin gimana..?" "Dewi juga udah mau keluar..." "crott... crottt... crottt... crottt..." kamipun orgasme bersamaan,tapi gue  menumpahkannya di atas perut Dewi..
Kemudian gue  memeluk Dewi sambil mencium keningnya. "Cin gue  sayang sama kamu" "Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue  sudah meyukai kakak waktu Dewi kelas 1 SMP.." kami jadian pada saat itu. Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Dewi datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua angga nga ada,angga meminta gue  untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..
Tanpa banyak basa basi gue  langsung menerimanya.. Kulihat wajah Dewi juga senang.
Pada malam harinya waktu angga tidur gue  menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi.
Mulai pada saat itu kami sering melakukan hubungan intim di mana saja kita ketemuan.....

Demikian cerita dari dani, anda ingin mengirim cerita anda, kisah nyata ataupun pengalaman pribadi, silahkan hubuni admin untuk menampilkan cerita anda, sekian.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More